Perubahanyang dialami para remaja tersebut meliputi pemahaman tentang diri sendiri, pembentukan identitas diri, emosi mudah berubah, dan persiapan masa dewasa yang ditandai dengan mulai merasakan akan pentingnya sebuah pencapaian dan penempatan peran dalam lingkungan sosial. Pada umumnya remaja memiliki keingintahuan yang besar.
- Saat memasuki usia remaja, orang-orang cenderung memiliki semangat yang berapi-api. Jika diibaratkan dua mata pisau, semangat tersebut bisa jadi senjata paling ampuh dalam berjuang meraih impian. Namun, semangat itu juga bisa jadi bumerang yang mencelakakan diri sendiri. Anak remaja memiliki caranya sendiri untuk menjalani kehidupan. Di usia tersebut mereka mulai mengenal banyak hal. Mulai dari jatuh cinta pertama kali hingga menjalin persahabatan yang seru. Masa remaja juga menjadi fase pencarian jati diri. Pada masa ini remaja sering kali dilanda emosi yang labil. Perasaan galau dan bimbang pun selalu muncul ketika masalah datang. Untuk itu, dibutuhkan dukungan dari lingkungan maupun orang terdekat agar ia tetap semangat menjalani hidup. Salah satu dukungan yang bisa membangkitkan semangat jiwa para remaja yakni dengan membaca kata-kata motivasi. Meski terdengar sederhana, kata-kata motivasi tersebut bisa dijadikan bekal dalam menjalani kehidupan. Seperti yang rangkum dari berbagai sumber, Rabu 13/10. Kata-kata motivasi untuk remaja. foto Instagram/ 1. "Nikmatilah hidup dengan pengalaman sebanyak-banyaknya. Karena ia tak akan mengecewakanmu." 2. "Hidup memberikan banyak warna setiap harinya. Terang atau gelap adalah bagian yang harus kau nikmati." 3. "Tak ada yang bisa menjamin hari ini akan menjadi lebih dari dari kemarin. Namun berusahalah untuk selalu memberikan yang terbaik." 4. "Setiap hari akan ada cerita yang menyenangkan. Pahit dan manisnya hari adalah hal yang tak bisa kau hindari." 5. "Setiap detik yang kau lalui adalah momen yang berharga. Simpanlah untuk kenangan yang indah di masa depan." 6. "Kawan terbaik adalah pengalaman menyakitkan. Ia akan membawamu untuk mengenal rasa bangkit untuk menjadi lebih kuat." 7. "Menikmati usia remaja akan mengenalkanmu pada dunia yang sesungguhnya." 8. "Mungkin kau merasa bisa segalanya, namun tak semua bisa kau pahami saat ini." 9. "Beranilah untuk menjadi beda. Karena hidup tak selalu sama." 10. "Kesuksesanmu tak harus sama dengan orang lain. Ciptakan kebahagiaanmu sendiri." 11. "Butuh keberanian untuk tumbuh dan menjadi dirimu yang sebenarnya." 12. "Pengembangan diri adalah tugas yang lebih tinggi daripada pengorbanan diri." 13. "Kita masing-masing harus menghadapi ketakutan kita sendiri, harus berhadapan muka dengan mereka. Bagaimana kita menangani ketakutan kita akan menentukan ke mana kita akan pergi dengan sisa hidup kita Untuk mengalami petualangan atau dibatasi oleh ketakutan akan hal itu." 14. "Tidak perlu membandingkan diri sendiri dengan orang lain." 15. "Jadikan masa lalu sebagai sebuah pembelajaran hidup." 16. "Lakukanlah yang kita bisa lakukan di masa kini dengan sebaik-baiknya, karena mungkin kesempatan tidak akan datang untuk yang kedua kalinya. Jangan sampai menyesal." 17. "Kegagalan menjadi bukti bahwa kita sudah berani." 18. "Di balik setiap kegagalan, pasti ada pelajaran yang bisa kita ambil. Pelajaran itulah yang membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya." 19. "Hadapilah masa depan dengan penuh pengharapan." 20. "Masa lalu adalah pelajaran. Masa kini adalah kesempatan. Masa depan adalah tantangan." 21. "Percayalah bahwa Tuhan selalu memiliki rencana yang indah." 22. "Ketika Tuhan tidak memberikan sesuatu yang kita harapkan, bukan berarti Tuhan tidak baik, tetapi Tuhan punya rencana yang lebih baik." 23. "Bijaksanalah dalam berkata-kata atau menulis sebuah komentar." 24. "Menikmati setiap proses yang dilalui saat ingin meraih cita-cita." 25. "Terkadang, kita mungkin terlalu fokus dengan 'jauhnya' perjalanan yang harus kita tempuh, 'susahnya' ujian yang harus kita hadapi, sehingga kita menjadi patah semangat dan ingin menyerah." 26. "Ketika kita memutuskan untuk memulai dan menikmati prosesnya, tanpa kita sadari kita sudah sampai di tempat tujuan." 27. "Menjadi ada berarti berubah, berubah adalah menjadi dewasa, menjadi dewasa adalah terus menciptakan diri sendiri tanpa akhir." 28. "Hidup ini pilihan, apa pun yang membuatmu sedih tinggalkan dan apa pun yang membuatmu tersenyum pertahankan." 29. "Jangan menertawakan anak muda karena kepura-puraannya, dia hanya mencoba satu demi satu wajah untuk menemukan wajahnya sendiri." 30. "Nikmati masa mudamu. Kamu tidak akan pernah lebih muda dari ini keesokan hari." 31. "Kamu semuda imanmu, setua keraguanmu, semuda kepercayaan dirimu, setua ketakutanmu, semuda harapanmu, setua keputusasaanmu." 32. "Jika tindakanmu menginspirasi orang lain untuk bermimpi lebih banyak, belajar lebih banyak, berbuat lebih banyak, dan menjadi lebih banyak, kamu adalah seorang pemimpin." 33. "Nikmati saja duka yang kini kau rasa, sebab kelak mungkin ia akan menjelma menjadi sesuatu yang begitu bermakna." 34. "Jangan membuat keputusan berdasarkan rasa takut." 35. "Anak muda yang sukses memandirikan dirinya secara ekonomi, sehat dan ceria memasuki masa depan, sudahlah pemimpin yang awesome!" 36. "Jika hari ini masih bermimpi, di hari esok pun demikian. Maka sukses takkan bertamu padamu." 37. "Lebih baik menjadi anak muda yang belum sukses tapi rajin, daripada sudah tua masih malas." 38. "Ketahuilah bahwa orang sukses tidaklah sehebat yang kita bayangkan, mereka hanya sedikit lebih cepat, sedikit lebih berani." 39. "Jika kamu tak membuat kesalahan, berarti kamu tak membuat keputusan." 40. "Anak muda yang akan super sukses adalah yang jujur, periang, rendah hati, rajin, dan berani mencoba." Kata-kata motivasi untuk menuju masa depan. foto Instagram/ 41. "Masa depan adalah milik dari orang-orang yang hidup secara intens pada saat ini." 42. "Orang sukses selalu memiliki segala rencana untuk masa depan." 43. "Banyak orang yang tidak bertindak karena takut gagal, padahal tidak bertindak adalah kegagalan yang jelas sudah terjadi." 44. "Saat kamu melakukan sesuatu dan gagal, kamu mendapatkan hikmah. Jika tidak melakukan apa-apa artinya kamu kalah oleh rasa takut." 45. "Masa depan yang cerah hanya dimiliki mereka yang berani melawan rasa ragunya." 46. "Semua bisa dilalui, semua bisa dihadapi, semua bisa diselesaikan untuk masa depan." 47. "Sesuatu yang dapat dibayangkan pasti dapat diraih. Sesuatu yang bisa diimpikan pasti dapat diwujudkan." 48. "Masa depan adalah misteri. Tapi kamu bisa mengatur dari hari ini." 49. "Miliki impian yang tinggi, sebab impian akan membangkitkan motivasimu untuk bertindak." 50. "Setiap mimpi besar dimulai dengan seorang pemimpi. Ingatlah selalu, kamu memiliki kekuatan, kesabaran, dan hasrat untuk meraih bintang-bintang untuk mengubah dunia." 51. "Hari ini kamu mencoba, besok gagal. Kembali mencoba lagi, terus hingga gagal bosan mendatangimu. Kamu tidak akan menemukan hasil apa pun jika hanya berdiam." 52. "Masa depan adalah milik mereka yang menyiapkan hari ini. Semua dimulai dari tidak ada apa-apa." 53. "Anak muda yang akan sukses tidak akan pernah menyerah sebelum kesuksesan berada di tangannya." 54. "Untuk sukses, cukup yakin dan usaha, maka Tuhan akan menuntunku dengan jalan yang tak terduga." 55. "Selagi masih muda, miliki pengalaman seperti orang dewasa yang matang. Semasa tua miliki semangat seperti orang muda." 56. "Tua ingin sejahtera maka muda bekerja keras." 57. "Kalau bisa sukses muda, kenapa harus nunggu tua." 58. "Mulailah bekerja dan berkarya hari ini meskipun dari hal yang paling sederhana." 59. "Hanya karena masa lalu tidak menjadi seperti yang kamu inginkan, bukan berarti masa depan kamu tidak bisa lebih baik dari yang kamu bayangkan." 60. "Jangan pernah menyerah pada apa yang benar-benar ingin kamu lakukan. Orang dengan impian besar lebih kuat daripada orang yang memiliki semua fakta." 61. "Lakukan sesuatu hari ini yang akan membuat dirimu di masa depan berterima kasih." 62. "Dia, yang ingin masa depannya lebih baik daripada saat ini, harus bekerja untuk itu sekarang agar menjadi seperti itu." 63. "Jika kita bisa mengungkap masa depan, masa kini akan menjadi perhatian terbesar kita." 64. "Jangan khawatir tentang orang-orang di masa lalumu. Ada alasan mengapa mereka tidak berhasil mencapai masa depanmu." 65. "Harapan itu selalu ada jika kita mau berusaha, seberatnya kita berusaha kita harus mampu melaluinya dengan ikhlas dan sabar." 66. "Minat saya adalah di masa depan karena saya akan menghabiskan sisa hidup saya di sana." 67. "Jangan biarkan bayang-bayang masa lalumu menggelapkan ambang pintu masa depanmu." 68. "Masa depan hanya akan menyimpan kebahagiaan yang kita bangun di dalamnya." 69. "Ketika kamu menetapkan pikiran untuk mencapai sesuatu, kamu harus memberi kesempatan dirimu sendiri untuk menyelesaikannya." 70. "Sesuatu yang dapat dibayangkan pasti dapat diraih. Sesuatu yang bisa diimpikan pasti dapat diwujudkan." Quotes bijak dari para tokoh tentang masa remaja. foto Instagram/ruangdiskusi_bisnis 71. "Cara terbaik untuk memprediksi masa depan adalah dengan menciptakannya." - Abraham Lincoln 72. "Setiap generasi melangkah lebih jauh dari generasi sebelumnya karena ia berdiri di atas bahu generasi itu. Kamu akan memiliki peluang di luar apa pun yang pernah kita ketahui." - Ronald Reagan 73. "Genius adalah satu persen inspirasi dan sembilan puluh sembilan persen keringat." - Thomas Edison 74. "Selalu ingat bahwa tekadmu untuk sukses lebih penting daripada yang lain." - Abraham Lincoln 75. "Berusahalah untuk tidak menjadi orang yang sukses tetapi cobalah untuk menjadi orang yang bernilai." - Albert Einstein 76. "Kekuatan dan keindahan adalah berkah kaum muda; kesederhanaan adalah bunga dari usia tua." - Democritus 77. "Kegagalan sangat penting. Kita berbicara tentang kesuksesan sepanjang waktu. Adalah sebuah bakat untuk menolak kegagalan atau menggunakan kegagalan yang sering mengarah pada kesuksesan yang lebih besar." - JK Rowling 78. "Ketika segala sesuatu tampaknya bertentangan denganmu, ingat ... pesawat lepas landas melawan angin, bukan dengan angin." - Henry Ford 79. "Masa lalu memberi kita pengalaman dan membuat kita lebih bijaksana sehingga dapat menciptakan masa depan yang indah dan cerah." - Debasish Mridha 80. "Sesekali berhentilah sekadar untuk bersantai. Bukan untuk terlena, namun membangun semangat untuk perjuangan berikutnya." -Abdullah Gymnastiar 81. "Jika kehidupan dapat diprediksi, maka kehidupan akan berhenti dan tanpa rasa." - Eleanor Roosevelt 82. "Seseorang dapat mengubah masa depannya hanya dengan mengubah sikapnya." - Earl Nightingale 83. "Bukan gunung di depan untuk didaki yang membuatmu lelah, melainkan kerikil di sepatumu." - Muhammad Ali 84. "Masa lalu dan masa kini memiliki banyak hal untuk diceritakan kepada kita tentang masa depan, dan masa depan akan memberi tahu kita banyak hal tentang masa lalu." - Stephen M. Millett 85. "Satu-satunya hal yang kita ketahui tentang masa depan adalah bahwa masa depan akan berbeda." - Peter Drucker 86. "Lakukan sekarang. Masa depan tidak dijanjikan kepada siapa pun." - Wayne Dyer 87. "Kemuliaan terbesar dalam hidup tidak terletak pada tidak pernah jatuh, tetapi dalam bangkit setiap kali kita jatuh." - Nelson Mandela 88. "Para juara tidak berpikir dua kali tentang masa depan mereka. Mereka tahu itu akan datang bagaimanapun juga, jadi mereka bersiap untuk itu." -Alpha A. Timbo 89. "Tidak peduli seberapa kotor masa lalumu, masa depanmu tetap tanpa noda." - Drake 90. "Ubah hidupmu hari ini. Jangan berjudi tentang masa depan, bertindaklah sekarang, tanpa penundaan." - Simone de Beauvoir 91. "Kamu tidak bisa lepas dari tanggung jawab hari esok dengan menghindarinya hari ini." - Abraham Lincoln 92. "Kepercayaan. Jika kamu memilikinya, kamu dapat membuat apa pun terlihat bagus." - Diane Von Furstenberg 93. "Positif, percaya diri, dan ketekunan adalah kunci dalam hidup. Jadi, jangan pernah menyerah kepada diri sendiri." - Khalid 94. "Agar bisa maju, kamu perlu yakin kepada diri sendiri, teguh pendirian, dan percaya diri melaksanakan keyakinan-keyakinan itu." - Adlin Sinclair 95. "Sukses memberi saya kepercayaan diri sebagai seniman. Sekarang saya dapat melakukan apa yang saya inginkan tanpa ada yang berpikir itu bodoh." - Amy Lee 96. "Dapatkan lebih banyak kepercayaan diri dengan melakukan hal-hal yang membuatmu bersemangat dan takut." - Jessica Williams 97. "Bukannya saya begitu pintar, hanya saja saya bertahan dengan masalah lebih lama." - Albert Einstein 98. "Jangan pernah menyerah. Kamu hanya mendapatkan satu kehidupan. Lakukan!" - Richard E. Grant 99. "Kita tidak pernah dikalahkan kecuali kita menyerah pada Tuhan." - Ronald Reagan 100. "Banyak kegagalan dalam hidup, mereka tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah." - Thomas A. Edison 101. "Jangan pernah menyerah dan yakinlah dengan apa yang kamu lakukan. Mungkin ada masa-masa sulit, tetapi kesulitan yang kamu hadapi akan membuatmu lebih bertekad untuk mencapai tujuanmu dan menang melawan segala rintangan." - Marta 102. "Segala sesuatunya tidak selalu mudah, tetapi kamu hanya harus terus berjalan dan jangan biarkan hal-hal kecil menghambatmu." - Stella Maeve 103. "Masa depan tergantung pada apa yang kita lakukan saat ini." - Mahatma Gandhi 104. "Kamu menyadari bahwa ketidakpercayaan kita pada masa depan membuat kita sulit untuk melepaskan masa lalu." - Chuck Palahniuk 105. "Kemarin sudah pergi. Besok belum juga datang. Kita hanya punya hari ini. Mari kita mulai." - Bunda Theresa brl/tin Recommended By Editor 50 Kata-kata bagus dan bijak kehidupan yang penuh motivasi 40 Kata-kata bijak filsafat Islam dari filsuf terkenal, penuh makna 40 Kata-kata rindu suami, romantis & bikin hubungan jadi lebih hangat 40 Kata-kata bijak tentang kerja tim, bikin kompak dalam bekerja 31 Kata-kata bijak Gus Baha, penuh makna dan penyejuk hati
Anakanak yang mulai memasuki batasan usia remaja mulai ingin punya kamar sendiri atau tidak ingin lagi ikut jalan-jalan ke mal dengan orangtua. Di usia 14-17 tahun, remaja bahkan sudah bisa beradu argumen dengan orangtua untuk mendapatkan privasi ini. 3. Jatuh cinta. Di usia 14 tahun, para remaja mulai menunjukkan ketertarikan dengan lawan jenis.
Istilah remaja atau adolescence berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Remaja memiliki arti yang sangat luas mencakup kematangan mental, emosional, social dan fisik Hurlock, 2003. Begitu juga dikemukakan oleh Jhon W. Santrock 2002, masa remaja adolescence ialah periode perkembangan transisi dari masa kanak-kanak hingga masa dewasa yang mencakup perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosial emosional. Menurut Hurlock 2003 masa remaja memiliki ciri – ciri tersendiri yang khas dan menonjol yang membedakan dengan fase sesudahnya. Masa remaja dikatakan sebagai periode yang sangat penting dikarenakan perkembangan fisik yang cepat dan peting disertai dengan cepatnya perkembangan mental yang juga menyesuaikan mental, pembentukan sikap, nilai dan minat baru. Masa remaja sebagai periode peralihan. Dimana status individu tidak jelas dan mendapat keraguan akan peran yang harus dilakukan. Pada masa ini remaja bukan lagi anak-anak tetapi juga bukan orang dewasa. Masa remaja sering dianggap sebagai usia bermasalah. Setiap periode perkembangan pasti mempunyai masalah sendiri-sendir, namun pada masa remaja masalah yang terjadi sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik bagi remaja itu sendiri maupun orang lain. Masa remaja sebagai periode perubahan. Salah satu perubahan yang terjadi selain perubahan fisik adalah perubahan minat dan pola perilaku. Hal-hal yang dianggap penting pada masa anak-anak, sekarang pada masa initidak penting lagi. Perubahan minat dan pola perilaku ini terjadi sangatlah cepat. Masa remaja sebagai masa mencari identitas. Dalam hal ini penyesuaian diri remaja dengan standart kelompok adalah jauh lebih penting. Hal ini ditunjukkan dalam hal berpakaian, bicara dan perilaku. Masa remaja sebagai usia yang tidak realistic. Remaja cenderung melihat dirinya sendiri, orang lain dan kehidupan sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagimana adanya. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa. Demi memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa kadang-kadang remaja melakukan perilaku yang mencerminkan orang dewasa dan tak jarang perilaku-perilaku tersebut adalah perilaku negatif contohnya merokok, minum minuman keras dan sebagainya. Masa remaja, oleh psikolog perkembangan lainnya Erik Erikson dalam Papalia 2008 menyatakan bahwa terdapat hubungan erat antara dinamika perkembangan kepribadian, seperti faktor fisik, psikologis, dan social individu dengan pembentukan kompetensi individu kelak ketika ia dewasa. Namun secara fakta masa remaja sebagai masa dimana individu mengalami tantangan terberat. Masa remaja sebagai periode kritis di mana terdapat banyak masalah. Remaja berada di masa transisi di mana krisis identitas sedang berlangsung yang harus dihadapi. Pada satu sisi para remaja sudah selesai melewati masa anak-anak namun disisi lain mereka dihadapkan pada tuntutan lingkungan untuk bagaimana berperan menjadi orang dewasa dan disaat yang bersamaan secara kematangan psikososial seorang remaja masih berada pada fase anak dan dewasa. Remaja yang mampu melewati masa transisi dari krisis identitas akan menjadi remaja yang penuh keyakinan dan rasa percaya diri yang tinggi. Ciri-ciri remaja yang berhasil mencapai identitas diri nya adalah sebagai berikut Pertama mereka yang mampu memilih jenis pekerjaan sesui dengan kemampuan dan minatnya, kedua mampu mengambil nilai-nilai pola asuh dari orang tua, dan nilai-nilai dari lingkungan masyarakat kemudian dipakai sebagai nilai-nilai yang diyakini dalam kehidupannya, yang ketiga adalah perkembangan identitas seksual yang adekuat sesuai dengan tahapan usia kematangan psikologisnya. Menurut Ardiyanti 2017 untuk mengembangkan kemampuan mencapai identitas dan melampaui periode kritis maka diperlukan kemampuan-kemampuan sebagai berikut Pertama mampu menemukan pribadinya identitas diri Who Am I?, kedua mengetahui cita-citanya, sudah mengetahui profesi apa yang kelak akan ia geluti, ketiga mampu menunjukkan sikap konsisten untuk tetap fokus dan tidak mudah dipengaruhi lingkungan, keempat mempunyai norma-nornma kehidupan yang diyakini akan membantu mendapatkan cita-citanya, kelima bertanggung jawab menerima resiko yang ditimbulkan. Maka dari itu sedikit banyak kita sebagai orang tua harus mengetahui sampai dimana perkembangan anak-anak kita, jangan sampai pada masa terpenting ini terabaikan. Sebagai guru BK kita juga harus mengetahui sampai tahap mana perkembangan peserta didik kita. Faktor-faktor yang mendasari mereka melakukan mal adaptif yang kita anggap sebagai kenakalan. Yang sebenarnya terjadi adalah kenakalan yang mereka buat adalah imbas dari penyesuaian diri yang tidak terkontrol oleh orang dewasa. Bisa jadi kenakalan tersebut adalah upaya dari remaja untuk mencari perhatian agar mereka diarahkan dan mendapatkan kasih sayang. Setyowanti, Guru di SMK N 1 Pabelan Kab. Semarang
Putraatau putri kita akan mencari pasangan pertama mereka, itu adalah sesuatu yang normal dan perlu 3. Cinta dan seks. Masa remaja tidak lebih dari perubahan hormonal yang dialami anak-anak sampai sekarang dan yang menentukan timbulnya hasrat seksual di dalamnya. Hubungan dan seks adalah sesuatu yang biasanya bukan topik pembicaraan biasa antara orang tua dan anak mereka, itulah sebabnya dia
Masa remaja adalah masa yang paling penting dalam siklus kehidupan, yang menjadi penanda dan perantara antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Masa ini adalah masa dimana perubahan cara berpikir yang sebelumnya masa kanak-kanak menerima segala apa yang dialami, masa remaja akan mempertanyakan dan menolak jika bertentangan dengan keinginannya. Jika keterampilan-keterampilan penting seperti membaca dan menghitung tidak berkembang selama masa kanak-kanak, keterampilan berpikir juga tidak berkembang kearah kematangan pada masa remaja. Para remaja yang kekurangan keterampilan fundamental umumnya mengalami kesulitan meraih pencapaian-pencapaian yang potensial. Pada remaja lain, masa ini adalah periode transisional yang penting dalam perkembangan berpikir kritis. Beberapa perubahan kognitif yang memampukan remaja berpikir kritis terjadi selama masa remaja, mencakup hal-hal berikut ini 1. Meningkatnya kecepatan, otomatisasi dan kapasitas pemrosesan informasi, sehingga membebaskan sumberdaya-sumberdaya kognitif untuk tujuan-tujuan yang lain. 2. Peningkatan pengetahuan dalam berbagai bidang. 3. Kemampuan yang meningkat dalam menyusun kombinasi-kombinasi pengatahuan baru. 4. Penggunaan strategi atau prosedur secara spontan dan dalam rentang yang lebih luas, mencakup perencanaan, pertimbangan alternatif-alternatif, dan pemenitoran kognitif dan pola pikir Referensi Santrock, John. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta Erlangga

Orangtua selalu menginginkan dalam hidupnya mampu mendidik dan membersamai anaknya dalam kehidupan. sejak kanak, remaja hingga kemudian menjadi dewasa orang tua memiliki cita-cita yang mulia terhadap anaknya. walaupun secara spesifik tentu setiap orang tua punya standar tersendiri terhadap cita-cita kesuksesan anaknya. Salah satu fase anak dalam kehidupan adalah remaja, masa dimana hampir

Fase remaja tidak berlangsung satu atau dua tahun. Biasanya, fase ini berlangsung sedikitnya 10 tahun bahkan sampai belasan tahun. Setiap individu yang memasuki masa remaja akan melewati beberapa tahap. Misalnya, mulai pubertas sampai menuju dewasa. Sebelum menelisik lebih jauh mengenai periode remaja. Alangkah lebih baik, Grameds memahami terlebih dahulu hakikat remaja. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, remaja dimaknai sebagai mulai dewasa; sudah sampai umur untuk kawin; muda; pemuda. Adapun Kemenkes merumuskan remaja sebagai suatu periode kehidupan manusia yang mana terjadi pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikologis, dan intelektual secara pesat. Ia memiliki ciri khas berupa rasa ingin tahu yang tinggi, cenderung berani mengambil risiko dari perbuatannya tanpa mempertimbangkan dengan matang, dan menyukai hal-hal berbau petualangan. Sementara itu, menurut World Health Organization WHO, remaja merupakan masyarakat yang berada di rentang usia 10 sampai 19 tahun. Adapun, menurut Peraturan Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja didefinisikan sebagai penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana BKKBN rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Masa remaja juga disebut sebagai adolescence. Menurut Hurlock, istilah remaja atau adolescence berasal dari bahasa Latin, yakni adolescene yang memiliki kata benda adolescentia yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Orang-orang di zaman purbakala mlihat masa puber dan masa remaja tidak memiliki perbedaan dengan periode-periode lain dalam kehidupan manusia. Mereka dianggap telah dewasa ketika mampu melakukan reproduksi. Saat ini, adolescence dimaknai lebih luas, yakni melingkupi kematangan mental, emosional, dan emosi. Hal ini selaras dengan pandangan Piaget, secara psikologis, remaja merupakan usia seorang individu yang berintegrasi dengan masyarakat dewasa. Usia anak yang merasa tidak lagi di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat uang sama. Seminimal-minimalnya dalam masalah integrasi dengan masyarakat dewasa memiliki aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber, termasuk juga perubahan intelektual yang mencolok. Transformasi intelektual yang unik dari cara berpikir remaja memberikan kemungkinan untuk mencapai integrase dalam hubungan sosial orang dewasa. Hal ini menjadi ciri khas yang menjadi rahasia umum pada periode remaja. Sementara itu, Jhon W. Santrock, masa remaja adolescence ialah periode perkembangan transisi dari masa kanak-kanak hingga masa dewasa yang mencakup perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosial emosional. Adapun menurut Monks dan Haditono, remaja merupakan seseorang yang berada di rentang usia 12-21 tahun. Masa remaja juga menjadi transisi dari anak-anak ke dewasa. Oleh sebab itu, pola pikir akan berubah dan berproses menuju dewasa. Selaras dengan Monks dan Haditono, King juga merumuskan pengertian remaja. Baginya, remaja merupakan perkembangan manusia yang ditandai dengan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Masa remaja biasanya dimulai pada sekitar usia 12 tahun dan berakhir pada usia 18-21 tahun. Dari beberapa pengerian di atas, dapat disimpulkan bahwa remaja merupakan fase atau masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, biasanya terjadi pada rentang usia 10 sampai 18 tahun. Pada masa remaja, biasanya terjadi perkembangan baik fisik, psikologi, dan intelektual. Ia menjadi bagian masa perkembangan manusia. Klasifikasi Remaja1. Fase Remaja Awal2. Fase Remaja Pertengahan3. Fase Remaja Akhir atau Dewasa MudaKarakteristik RemajaCiri-Ciri Remaja1. Masa Remaja sebagai Periode yang Penting2. Masa Remaja sebagai Masa Peralihan3. Masa Remaja sebagai Masa Perubahan4. Masa Remaja sebagai Usia Bermasalah5. Masa Remaja sebagai Usia Mencari Identitas6. Masa Remaja sebagai Usia yang Menimbulkan Ketakutan7. Masa Remaja sebagai Masa yang Tidak Realistis8. Masa Remaja sebagai Ambang Masa DewasaKategori Ilmu BiologiMateri IPA Klasifikasi remaja dapat dilakukan beradasarkan fase atau tahapannya. Melansir dari laman berikut tiga klasifikasi remaja berdasarkan usianya. 1. Fase Remaja Awal Anak memasuki fase remaja ketika berumur 10 tahun. Rentang usia 10-13 tahun termasuk dalam fase remaja awal. Pada tahap ini, anak-anak mengalami tahap awal pubertas dan mulai tumbuh lebih cepat. Baik anak laki-laki maupun perempuan mengalami pertumbuhan fisik yang signifikan dan peningkatan dalam minat seksual. Tidak hanya itu, perubahan tubuh juga turut menjadi perhatian remaja. Misalnya mulai tumbuhnya rambut di bawah lengan dan di sekitar alat kelamin, perkembangnya payudara pada anak perempuan, dan pembesaran testis pada anak laki-laki. Anak perempuan biasanya tumbuh lebih cepat daripada anak laki-laki. Mereka lebih dulu satu atau dua tahun dibandingkan anak laki-laki. Bahkan, beberapa perubahan pada perempuan juga normal dialami sejak usia 8 tahun dan 9 tahun untuk laki-laki. Biasanya, remaja perempuan mulai menstruasi di usia 12 tahun atau rata-rata 2 sampai 3 tahun setelah payudara mulai tumbuh. Perubahan-perubahan fisik dan pola pikir remaja membuat orang tua merasa cemas dan khawatir. Terutama jika tidak tahu mana yang normal dan mana yang tidak. Beberapa anak juga mungkin mempertanyakan identitas gendernya di masa remaja. Sementara itu, secara kognitif, remaja pada tahap ini telah mulai mengalami peningkatan minat intelektual. Mereka juga memiliki pemikiran yang konkrit. Sebagai contoh mulai mencari kebenaran mengenai suatu hal bisa hal baik atau buruk dari berbagai sumber. Tidak hanya itu, pada masa ini, remaja lebih memusatkan pemikiran pada diri sendiri yang akrab disebut dengan egosentrisme. Remaja tahap awal juga sering kali merasa penampilan diri dinilai oleh teman-temannya. Sehingga, berusaha semaksimal mungkin mengenakan pakaian yang pantas dan paling terkini. Hal ini, memberikan pengaruh pada mayoritas remaja menganggap bahwa semua penilaian dan pemikiran orang tentang dirinya menjadi penting diperhatikam. Pada fase remaja awal, biasanya terjadi peningkatan kebutuhan privasi. Remaja akan mulai mencari cara untuk mandiri dari keluarga. Tidak jarang, remaja juga memberikan batasan atau bereaksi keras jika orang tua terkesan terlalu mengekang atau mencampuri urusan pribadi. 2. Fase Remaja Pertengahan Remaja yang berusia 14-17 tahun termasuk dalam fase remaja pertengahan. Pada tubuh anak perempuan terjadi perubahan. seperti panggul, pinggang, dan bokong mulai membesar, menstruasi mulai teratur, bertambahnya produksi keringat, dan alat reproduksi yang berkembang. Sementara itu, pada anak laki-laki pertumbuhan mulai berjalan dengan cepat. Tubuh menjadi tinggi, berat badan bertambah, muncul jerawat, otot semakin besar, bahu dan dada semakin lebar, suara menjadi pecah, alat vital semakin besar, tumbuh kumin, jambang, dan sebagainya. Di usia ini, remaja mulai tertarik menjalin hubungan romantis. Mereka juga memiliki kemungkinan untuk mempertanyakan dan mengeksplorasi identitas seksual. Hal-hal tersebut berpotensi memberikan stres jika tidak mendapat dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas. Pada masa ini, pola pikir remaja didasarkan oleh logika, tetapi tidak jarang pula didorong oleh peasaan atau emosinya. Mereka telah mampu berpikir secara abstrak dan mempertimbangkan gambaran besar. Tetapi, dalam situasi tertentu, mereka masih kurang mampu menerapkannya ketika itu. Misalnya, pemikiran, “Besok ada ulangan biologi. Tapi, episode drama korea terbaru sudah keluar. Aku sudah paham materi itu, sepertinya tidak perlu mengulang membaca. Jadi, tak apalah mending nonton aja. Nilai bukan tolak ukur kesuksesan.” Mereka juga mulai tertarik menjalin hubungan romantis, seperti pacaran. Memiliki kecenderungan lebih suka atau lebih banyak waktu dihabiskan bersama teman. Tidak jarang mereka berselisih paham bahkan bertengkar dengan orang tua karena emosi belum stabil dan memiliki sifat sensitif. 3. Fase Remaja Akhir atau Dewasa Muda Remaja di rentang usia 18-24 tahun termasuk dalam fase remaja akhir atau dewasa muda. Pada umumnya, memasuki fase remaja akhir, fisik telah berkembang dengan maksimal. Tidak hanya itu, kemampuan berpikir jauh lebih matang daripada remaja menengah. Mereka juga lebih fokus untuk mewujudkan cita-cita yang direncanakan. Sekaligus mampu membuat keputusan berdasarkan harapan dan cita-cita. Misalnya, remaja akan melakukan hal yang menjadi prioritas dalam kehidupan mereka seperti tugas sekolah, atau hal-hal yang mendukung terwujudnya cita-cita mereka. Dalam hubungan persahabatan, percintaan, dan keluarga telah lebih stabil. Mereka telah mampu menentukan pilihan akan mendiskusikan suatu hal atau berbagi cerita ke orang yang dipercaya. Karakteristik Remaja Titisari dan Utami merumuskan beberapa karakteristik remaja sebagai berikut. Perkembangan fisik dan seksual yang ditandai dengan laju perkembangan yang biasanya terjadi sangat pesat dan muncul adanya ciri-ciri seks sekunder dan seks primer. Dari sisi psikososial, remaja cenderung mulai memisahkan diri dari orang tua dan memperluas hubungan dengan teman sebaya. Dari segi kognitif, mental remaja telah mampu berpikir logis mengenai beragam ide abstrak. Dari segi perkembangan emosional cenderung tinggi. Hal tersebut disebabkan karena organ-organ seksual mengalami perkembangan dan mempengaruhi hormone-hormon yang mengontrol emosi. Dari sisi perkembangan moral, remaja ada dalam lingkaran harus tetap bersikap dan berperilaku sesuai dengan norma dan peraturan yang diyakininya. Hal ini juga menyebabkan remaja melanggar peraturan dan nilai yang berlaku, seperti berhubungan seks di luar nikah, minum minuman beralkohol, tawuran, dan sebagainya. Perkembangan kepribadian menjadi fase yang penting bagi perkembangan dan integritas diri remaja. Ciri-Ciri Remaja Fase remaja ini dapat dikenali dari beberapa ciri yang telah dirumuskan oleh Hurlock sebagai berikut. 1. Masa Remaja sebagai Periode yang Penting Ketika anak-anak mulai memasuki masa remaja maka akan disertai dengan perkembangan yang cepat. Sehingga, menyebabkan adanya penyesuaian mental dan pembentukan sikap, minat baru, dan niat. 2. Masa Remaja sebagai Masa Peralihan Pada masa ini, remaja masuk ke dalam fase bukan lagi seorang anak dan bukan juga seorang dewasa. Mereka dalam tahap peralihan status dan terjadi keraguan atau ketidakjelasan dalam diri remaja. 3. Masa Remaja sebagai Masa Perubahan Perubahan fisik berkembang selaras atau beriringan dengan perubahan sikap dan perilaku. Ada beberapa jenis perubahan yang terjadi pada remaja. Pertama, tingginya intensitas emosi bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis. Karena, biasanya, perubahan emosi terjadi lebih cepat selama awal masa remaja. Kedua, perubahan tubuh, peran, dan minat yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Ketiga, perubahan nilai-nilai yang dipengaruhi oleh perubahan minat dan pola perilaku remaja. 4. Masa Remaja sebagai Usia Bermasalah Setiap fase perkembangan memiliki pokok masalahnya masing-masinh. Namun, ketika remaja dihadapkan pada permasalahan maka cenderung kesulitan untuk mengatasinya sendiri. Oleh sebab itu, banyak remaja yang menyimpulkan bahwa penyelesaian atau jalan keluar masalah tidak selalu sesuai dengan harapan dan cara yang telah direncanakan. 5. Masa Remaja sebagai Usia Mencari Identitas Remaja dalam tahap ini mulai mencari jati diri atau esensi dia hidup. mereka mulai resah, gelisah, dan merasa tidak puas dalam banyak hal. Pencarian jati diri dilakukan dengan cara apapun misalnya membaca, menonton, bergabung ke komunitas, bertukar pikiran dengan orang lain, dan cara-cara lainnya. 6. Masa Remaja sebagai Usia yang Menimbulkan Ketakutan Remaja dianggap sebagai kelompok manusia tang tidak rapi, sulit diberikan kepercayaan, dan sering kali merusak. Hal ini menyebabkan orang dewasa yang bertanggung jawab mengawasi dan membimbing kehidupan remaja menjadi takut untuk mengambil tanggung jawab itu. Mereka juga enggan untuk bersimpatik pada perilaku-perilaku remaja yang dianggap tidak normal. 7. Masa Remaja sebagai Masa yang Tidak Realistis Remaja akan mudah kecewa dan sakit hati jika rencana atau tujuannya tidak tercapai. Mereka cenderung melihat kehidupan dengan kacamata merah jambu. Dalam pandangannya, diri sendiri dan orang lain dilihat sesuai dengan keinginannya. Bukan dari apa adanya mereka. Harapan dan cita-cita pun dipupuk tidak realistis. Misalnya mimpi-mimpi atau cita-cita yang tidak sesuai dengan kemampuan diri ataupun ekonomi. Hal ini menimbulkan tingginya emosi yang menjadi salah satu ciri dari fase awal masa remaja. 8. Masa Remaja sebagai Ambang Masa Dewasa Mendekati usia kematangan atau dewasa, remaja menjadi gelisah untuk menunjukkan bahwa dirinya hampir dewasa. Sekaligus menghilangkan kesan stereotipe yang telah melekat belasan baru dan menggantinya dengan pandangan baru sebagai manusia dewasa. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Masaremaja merupakan peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa. yang sering diwujudkan dalam bentuk pembangkangan ataupun pembantahan terhadap orang tua, mulai menyukai orang dewasa yang dianggapnya baik, serta menjadikannya sebagai "hero" atau pujaannya
Jika ditanya soal apa itu remaja, jawaban kebanyakan orang mungkin berbeda-beda. Selama ini, pengertian remaja identik dengan anak yang berada di bangku sekolah menengah pertama SMP. Pernyataan tersebut memang tidak salah, tapi juga kurang tepat. Definisi remaja ternyata lebih luas dari itu. Di sisi lain, ada pula berbagai tahap dalam perkembangan masa remaja yang harus Anda perhatikan sebagai orangtua. Sehingga, jika ada masalah tertentu dalam perkembangannya, Anda bisa menyadarinya dengan segera. Pengertian remaja Pengertian remaja adalah seseorang yang berada dalam masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Menurut WHO, masa remaja terjadi dalam rentang usia 10-19 tahun. Sementara, menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, arti remaja merupakan penduduk yang berusia 10-18 tahun. Lain lagi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana BKKBN, rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Remaja mengalami masa pubertas Dalam masa remaja, berbagai perubahan terjadi pada diri anak sebagai bentuk dari pubertas. Perubahan yang terjadi umumnya meliputi Berat dan tinggi anak akan bertambah Tumbuh bulu kemaluan Payudara membesar pada anak perempuan Menstruasi pada anak perempuan Mimpi basah pada anak laki-laki Meningkatnya kemampuan berpikir Memiliki perasaan yang lebih sensitif atau emosional Perkembangan organ vital Tak heran, jika masa remaja adalah salah satu fase perkembangan manusia yang paling pesat. Anak di usia remaja juga cenderung memiliki rasa penasaran yang tinggi. Tanpa kontrol yang tepat dari dirinya sendiri maupun orangtua, hal ini bisa membuat mereka terjerumus pada kenakalan remaja. Oleh sebab itu, penting bagi orangtua untuk memberi perhatian dan pengawasan pada anak remaja dengan baik. Baca Juga8 Cerita Dongeng Anak yang Bisa Memberikan Pesan Moral untuk Si Kecil10 Penyebab Perceraian yang Sering Menimpa PasanganMasalah Perkembangan Anak dengan Spina Bifida dan Pilihan Terapinya Tahapan perkembangan masa remaja Selain pengertian remaja, Anda juga sebaiknya memahami tahapan perkembangan masa remaja yang akan terjadi. 1. Masa remaja awal usia 10-13 tahun Fase remaja awal terjadi dalam rentang usia 10-13 tahun. Pada masa ini, anak tumbuh lebih cepat dan mengalami tahap awal pubertas. Anak mulai memerhatikan munculnya rambut ketiak dan kemaluan, pertumbuhan payudara, keputihan, mulai menstruasi atau mimpi basah, dan testis yang membesar. Anak juga mulai sadar mengenai penampilannya sehingga lebih memerhatikan hal tersebut. Ia juga akan mulai merasa memerlukan privasi sehingga membuatnya senang menyendiri dari keluarga. Biasanya, perubahan ini terjadi lebih dulu pada anak perempuan. 2. Masa remaja pertengahan usia 14-17 tahun Remaja mulai tertarik pada hubungan romantis Masa remaja pertengahan terjadi pada usia 14-17 tahun. Dalam masa remaja ini, pertumbuhan remaja laki-laki mulai berjalan cepat. Tubuhnya akan semakin tinggi dan berat, otot semakin besar, dada dan bahu semakin lebar, alat vital semakin besar, suara menjadi lebih pecah, muncul jerawat, kumis, hingga jambang. Pada anak perempuan, pinggang, panggul, dan bokong akan mulai membesar, alat reproduksi yang berkembang, bertambahnya produksi keringat, hingga menstruasi yang teratur. Remaja pada masa ini umumnya sudah dapat berpikir dengan logika meski kerap didorong oleh perasaannya. Ia juga mulai tertarik dengan hubungan romantis pacaran. Terkadang, sifat sensitifnya membuat ia lebih banyak bertengkar dengan orangtua. Selain itu, ia juga mungkin lebih senang menghabiskan waktu dengan teman. 3. Masa remaja akhir atau dewasa muda usia 18-24 tahun Pada masa remaja akhir, fisik anak telah sepenuhnya berkembang. Dalam masa ini, perubahan lebih banyak terjadi dalam dirinya. Ia mulai bisa mengendalikan dorongan emosional yang muncul, merencanakan masa depan, dan memikirkan konsekuensi yang akan ia hadapi jika melakukan perbuatan yang tidak baik. Ia juga mulai memahami apa yang diinginkannya dan bisa mengatur diri sendiri, tanpa mengikuti kehendak orang lain. Kestabilan emosi dan kemandirian ini umumnya didapatkan oleh anak pada masa remaja akhir. Setelah mengetahui pengertian remaja dan tahap perkembangannya, Anda juga harus memerhatikan pergaulan mereka. Pergaulan remaja masa kini kerap dikaitkan dengan kenakalan remaja, seperti berkelahi, tawuran, seks bebas, atau bahkan penggunaan obat-obatan terlarang. Jadi, pastikan Anda memberi batasan dan pengawasan yang tepat pada anak. Arahkan ia pada pergaulan dan kegiatan positif sehingga tidak salah melangkah. Sementara, jika Anda ingin bertanya seputar kesehatan dan perkembangan anak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play. Keputihanbiasa dialami pada anak perempuan yang mengalami pubertas. Cairan ini tidak berbahaya dan wajar. 5. Pinggul mulai melebarpada masa pubertas, pinggul perempuan akan melebar dan pinggangnya cenderung mengecil. Biasanya bentuk tubuh anak perempuan berubah mengikuti perubahan pinggul dan lingkar pinggang. 6. Perkembangan masa remaja adalah masa transisi atau periode peralihan dari masa anak menuju masa dewasa yang terjadi pada umur 12 hingga 21 tahun bagi wanita dan 22 bagi pria Asrori dalam Ajhuri, 2019, hlm. 122. Pada masa ini individu mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun psikis. Perubahan yang tampak jelas adalah perubahan fisik, dimana tubuh berkembang pesat sehinggaa mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang disertai pula dengan berkembangnya kapasitas reproduktif. Salah satu ciri utama dari dimulainya masa remaja adalah ketika pertumbuhan seksual mereka telah sempurna. Seperti yang diungkapkan oleh Thahir 2018, hlm. 147 bahwa masa remaja secara umum dimulai dengan pubertas, proses yang mengarah kepada kematangan seksual atau fertilisasi, kemampuan untuk bereproduksi. Masa remaja dimulai pada usia 12-18 tahun atau awal usia dua puluhan, dan masa tersebut membawa peluang untuk tumbuh bukan hanya dalam dimensi fisik, tetapi juga dalam kompetensi kognitif dan psikososial. Otonomi; harga diri, dan intimasi. Periode ini juga amat berisiko. Secara psikologis masa remaja adalah usia di mana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia di mana remaja tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama Hurlock, 1999 dalam Thahir, 2018, hlm. 147. Jiwa “pemberontakan” yang biasa dilabelkan pada remaja harus dipandang sebagai perspektif orang dewasa. Hal ini karena jiwa pemberontak atau kenakalan yang tampak sering terjadi pada remaja sebetulnya bukan sepenuhnya karakteristik dari kelompok usia ini. Pada dasarnya, orang dewasa juga memiliki karakter yang sama, hanya saja pengalaman atau jam terbangnya berbeda. Sesungguhnya, yang disebut “pemberontakan” tersebut tidak lebih dari upaya remaja untuk mencari penegasan diri untuk menemukan bahwa dirinya berbeda, dan merupakan proses yang penting dalam tahap-tahap pembentukan kepribadian. Seperti bagaimana anak harus dibebaskan bermain dan bereksplorasi, hal serupa juga harus diterapkan pada remaja, tentunya dengan pengawasan dan arahan orang tua. Pembagian dan Ciri Masa Remaja Menurut Ajhuri, 2019, hlm. 123-124 secara umum masa remaja dibagi menjadi tiga bagian, yakni sebagai berikut. Masa remaja awal 12-15 tahun Pada masa ini individu mulai meninggalkan peran sebagai anak-anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang unik dan tidak tergantung pada orang tua. Fokus dari tahap ini adalah penerimaaan terhadap bentuk dan kondisi fisik serta adanya konformitas yang kuat dengan teman sebaya. Masa remaja pertengahan 15-18 tahun Masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berpikir yang baru. Teman sebaya masih memiliki peran yang penting, namun individu sudah lebih mampu mengarahkan diri sendiri selfdirected. Pada masa ini remaja mulai mengembangkan kematangan tingkah laku, belajar mengendalikan impulsivitas, dan membuat keputusan-keputusan awal yang berkaitan dengan tujuan vokasional yang ingin dicapai. Selain itu penerimaan dari lawan jenis menjadi penting bagi individu. Masa remaja akhir 19-22 tahun Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran-peran orang dewasa. Selama periode ini remaja berusaha memantapkan tujuan vokasional dan mengembangkan sense of personal identity. Keinginan yang kuat untuk menjadi matang dan diterima dalam kelompok teman sebaya dan orang dewasa, juga menjadi ciri dari tahap ini. Sementara itu, karakteristik atau ciri individu pada masa perkembangan remaja adalah masa remaja sebagai periode peralihan dari kanak-kanak ke dewasa, masa remaja adalah periode perubahan terjadi peningkatan emosi, masa remaja sebagai usia bermasalah, cenderung tidak rapi, tidak hati-hati, masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan merasa banyak masalah, masa remaja cenderung memaksakan seperti yang ia inginkan tidak realistis, masa remaja sebagai ambang masa dewasa mencari hingga menemukan identitas diri sendiri Sumanto dalam Ajhuri, 2019, hlm. 124. Permasalahan Masa Remaja Masa remaja adalah masa yang terbilang sulit bahkan bagi remaja sendiri. Tentunya hal ini juga berlaku bagi orang tuanya. Lagi-lagi perlu ditegaskan bahwa sejatinya memberontak adalah insting alami dari remaja agar dapat berdiri sendiri melakukan sesuatu dengan caranya sendiri supaya dia menjadi dewasa dan tidak bergantung pada orang lain orang tua. Oleh karena itu, tugas masa orang dewasa tengah atau akhir adalah memaklumi namun tetap mengawasi, dan mendampingi, bukan hanya memarahi atau menasihati saja. Hal ini juga karena akan sulit untuk mendikte seorang remaja. Kesulitan-kesulitan remaja disebabkan oleh fenomena dari remaja sendiri dengan disertai beberapa perilaku khusus yang di antaranya adalah sebagai berikut. Periode remaja mulai untuk menyuarakan kebebasan serta haknya terhadap pendapatnya. Periode remaja akan lebih mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar, terutama oleh teman-teman sebayanya jika dibandingkan pada saat mereka masih pada masa kanak-kanak. Terjadinya perubahan fisik yang cepat dan pesat, mulai dari tumbuh kembangnya hingga seksualitasnya. Periode remaja memiliki kepercayaan diri yang tinggi over confidence. Kepercayaan diri ini akan meningkat bersama dengan emosinya sehingga akan mengalami kesulitan dalam menerima nasihat atau pengarahan dari orang lain, tak terkecuali orang tua Putro dalam Masykuroh dkk, 2021, hlm. 84. Masa Kritis Remaja Masa kritis remaja ialah dimana remaja berusaha mencoba menemukan siapa dirinya Kartikawati & Sari, 2017. Pada masa ini remaja cenderung akan memikirkan tindakan apa yang dilakukan, tindakan apa yang akan dan sedang dilakukan, serta akan mencoba sesuatu sampai dapat dilakukannya. Terdapat dua masa kritis pada remaja Marwoko, 2019 dalam Masykuroh, 2021, hlm. 87, yakni sebagai berikut. Ancaman/bahaya Fisik Bahaya fisik pada remaja meliputi beberapa poin di bawah ini. Kematian Kematian akibat kecelakaan di jalan raya menjadi penyebab utama kematian pada remaja. Diambil dari data World Health Organization WHO bahwa sebanyak juta orang mengalami kematian akibat kecelakaan di jalan raya Setyowati et al., 2019. Penyebab kecelakaan di usia remaja dikarenakan rendahnya pemahaman remaja terhadap ancaman/ bahaya di jalan raya. Seperti tidak memakai helm, berkendara dengan kecepatan diatas rata-rata, mengabaikan rambu lalu lintas di jalan. Bunuh Diri Bunuh diri menjadi penyebab kedua kematian pada remaja. Diambil dari data World Health Organization WHO bahwa sebanyak 800ribu orang meninggal karena bunuh diri Kusumayanti et al., 2020. Penyebab bunuh diri di usia remaja dikarenakan perilaku dan emosional remaja mengalami luapan emosi yang membuat gangguan perilaku muncul salah satunya yaitu bunuh diri. Cacat fisik Cacat fisik pada remaja sebabkan karena bawaan sejak lahir ataupun disebabkan karena terjadinya kecelakaan yang menyebabkan cacat fisik permanen. Sulit menyesuaikan diri Sulit menyesuaikan diri pada remaja disebabkan karena remaja yang tidak percaya diri akan kemampuan dan kelebihannya. Padahal, sejatinya setiap individu memiliki kemampuan dan kelebihan yang berbeda namun mungkin sulit untuk diwadahi atau belum mendapatkan medan yang sesuai di masa ini. Ancaman/Bahaya Psikologis Sementara itu ancaman atau bahaya yang akan dihadapi oleh individu pada periode remaja adalah sebagai berikut. Perilaku Sosial Remaja perlu mengembangkan perilaku sosial yang matang sehingga memperkecil ketidakmatangan dalam berperilaku sosial Kartikawati & Sari, 2017 dalam Masykuroh, 2021, hlm. 88. Ketidakmatangan tersebut seperti remaja memilih teman sebaya yang bersikap kekanak-kanakan, membuang-buang waktu bersama teman untuk membicarakan sesuatu yang tidak penting. Perilaku Seksual Remaja yang tidak memiliki pasangan akan dibedakan perlakuannya oleh teman-temannya, sikap seperti itulah yang menunjukkan ketidakmatangan remaja dalam berperilaku. Perilaku Moral Berkaitan dengan perasaan, pikiran, dan tingkah laku yang sesuai ataupun tidak sesuai dalam masyarakat. Ketidakmatangan dalam perilaku moral yaitu kenakalan remaja seperti Tindakan kriminal. Hubungan Keluarga Meningkatkan kemampuan untuk berinteraksi secara pribadi dengan keluarga dapat memperkecil permasalahan dalam keluarga. Begitu pun sebaliknya ketidakmampuan dalam berinteraksi maupun berkomunikasi dengan keluarga menyebabkan terjadinya permasalahan dalam keluarga. Menurut Hurlock dalam Masykuroh dkk, 2021, hlm. 86 terdapat 8 tugas perkembangan yang dimiliki oleh remaja, yakni sebagai berikut. Proses pencapaian untuk lebih matang dengan teman sebaya. Proses pencapaian untuk memenuhi tugas sosial laki-laki dan perempuan. Mampu menerima bagaimana kondisi fisiknya. Proses pencapaian untuk berperilaku sosial dan bertanggung jawab. Mempersiapkan karier. Proses pencapaian untuk memiliki sikap mandiri emosional dari orang dewasa maupun orang tua. Menyiapkan diri untuk berumah tangga. Proses pencapaian untuk lebih meningkatkan kemandirian dan membuat diterima oleh masyarakat. Kebutuhan Remaja Kebutuhan Remaja Semakin bertambah usia maka semakin lebih besar kebutuhan yang akan dimilikinya, begitu juga dengan remaja kebutuhan pada masa kanak-kanak akan mulai berkurang, diganti menjadi kebutuhan yang lebih matang. Kebutuhan ini terhitung penting bagi usia ini mengingat betapa sulit kehidupan mereka pada masa ini. Remaja diancam oleh bahaya fisik dan psikis yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya seseorang dalam periode selanjutnya dalam hidup. Menurut Hurlock dalam Masykuroh dkk, 2021, hlm. 87 terdapat beberapa kebutuhan yang dialami remaja yang di antaranya adalah sebagai berikut. Kebutuhan rekreasi remaja seperti permainan dan olahraga, untuk mengembangkan pengetahuan dan fisik mereka, bersantai bersama teman, senang bepergian atau liburan bersama teman, membaca buku/majalah/novel, menonton film, dan melamun. Kebutuhan sosial remaja seperti remaja lebih senang atau lebih banyak menghabiskan waktunya bersama teman-teman. Kebutuhan pribadi remaja seperti merawat penampilan, mengembangkan prestasi, agama, Pendidikan dan seks atau perilaku seks. Perkembangan Fisik Remaja Pada usia 12 tahun, tinggi badan rata-rata remaja putra USA sekitar 150, sementara remaja putri sekitar 154 cm. Pada usia 18 tahun, tinggi rata-rata remaja putra USA sekitar 177 cm, sedangkan remaja putri hanya 163 cm. Kecepatan pertumbuhan tertinggi pada remaja putri terjadi sekitar usia 11 – 12 tahun, sementara pada remaja putra, dua tahun lebih lambat. Pada masa pertumbuhan maksimum ini, remaja putri bertambah tinggi badannya sekitar 3 inci, sementara remaja putra bertambah lebih dari 4 inci per tahunnya Marshall, dalam Thahir, 2018, hlm. 148. Seperti halnya tinggi badan, pertumbuhan berat badan juga meningkat pada usia remaja. Pertumbuhan berat badan ini lebih sulit diprediksi daripada tinggi badan, dan lebih mudah dipengaruhi oleh diet, latihan fisik, dan pola hidup. Pada usia remaja, tubuh remaja putri lebih berlemak daripada remaja putra. Selama masa pubertas, lemak tubuh remaja putra menurun dari sekitar 18 – 19 % menjadi 11 % dari bobot tubuh. 149 Sementara pada remaja putri, justru meningkat dari sekitar 21 % menjadi sekitar 26 – 27 % Sinclair, dalam Thahir, 2018, hlm. 148. Saat ini, remaja mengalami perubahan fisik tinggi dan berat badan lebih awal dan cepat berakhir daripada orang tuanya. Kecenderungan ini disebut trend secular. Sebagai contoh, seratus tahun yang lalu, remaja USA dan Eropa Barat mulai menstruasi sekitar usia 15 – 17 tahun, sekarang sekitar 12 – 14 tahun. Di tahun 1880, laki-laki mencapai tinggi badan sepenuhnya pada usia 23 – 24 tahun dan perempuan pada usia 19 – 20 tahun, sekarang laki-laki mencapai tinggi maksimum pada usia 18 – 20 dan perempuan pada usia 13 – 14 tahun. Trend secular terjadi sebagai akibat dari meningkatnya faktor kesehatan dan gizi, serta kondisi hidup yang lebih baik. Sebagai contoh, meningkatnya tingkat kecukupan gizi dan perawatan kesehatan, serta menurunnya angka kesakitan morbiditas di usia bayi dan kanak-kanak. Pubertas Salah satu ciri utama dari pertumbuhan fisik utama dari remaja adalah pubertas. Pubertas adalah periode pada masa remaja awal yang dicirikan dengan perkembangan kematangan fisik dan seksual sepenuhnya Seifert & Hoffnung, 1987 dalam Thahir, 2018, hlm. 149. Pubertas ditandai dengan terjadinya perubahan pada ciri-ciri seks primer dan sekunder. Ciri-ciri seks primer memungkinkan terjadinya reproduksi. Pada wanita, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada vagina, uterus, tuba falopi, dan ovaries. Perubahan ini ditandai dengan munculnya menstruasi pertama menarche. Pada pria, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada penis, scrotum, testis, prostate gland, dan seminal vesicles. Perubahan ini menyebabkan produksi sperma yang cukup sehingga mampu untuk bereproduksi, dan perubahan ini ditandai dengan keluarnya sperma untuk pertama kali wet dream. Ciri-ciri seks sekunder meliputi perubahan pada buah dada, pertumbuhan pubic, bulu-bulu pada bagian tertentu tubuh, tekstur kulit, perkembangan muskular, dan pertumbuhan pada pinggul sehingga menjadi wanita dewasa secara proporsional, serta makin dalamnya suara. Perubahan ini erat kaitannya dengan perubahan hormonal. Kelenjar seks wanita ovaries dan pria testis mengandung sedikit hormon. Hormon ini berperan penting dalam pematangan seksual. Kelenjar pituitary yang berada di dalam otak merangsang testis dan ovaries untuk memproduksi hormon yang dibutuhkan. Proses ini diatur oleh hypothalamus yang berada di atas batang otak. Hampir semua remaja memperhatikan perubahan pada tubuh serta penampilannya. Perubahan fisik dan perhatian remaja berpengaruh pada citra jasmani body image dan kepercayaan dirinya self-esteem. Ada tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan tentang citra jasmani, yaitu endomorfik, mesomorfik dan ektomorfik. Endomorfik banyak lemak sedikit otot padded. Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot slender. Mesomorfik sedikit lemak banyak otot muscular. Perkembangan Kognitif Remaja Secara kognitif, individu pada masa remaja mulai mampu berpikir abstrak seperti orang dewasa. Pada periode ini pula remaja mulai melepaskan diri secara emosional dari orang tua dalam rangka menjalankan peran sosialnya yang baru sebagai orang dewasa. Merujuk kepada Piaget, remaja memasuki level tertinggi perkembangan kognitif pada tahap Operasi Formal ketika mereka mengembangkan kemampuan berpikir abstrak. Perkembangan ini, yang biasa terjadi pada usia 11 tahun, memberikan cara baru yang lebih fleksibel kepada mereka untuk mengolah informasi. Tidak terbatas oleh di sini dan sekarang lagi, individu pada periode remaja sudah dapat mengetahui waktu historis sejarah masa lampau dan ruang luar angkasa yang tidak dapat dialami sendiri. Mereka dapat berpikir dalam kerangka apa yang mungkin terjadi, bukan hanya apa yang terjadi. Mereka dapat menyusun dan menguji hipotesa. Pikiran tahap ini memiliki fleksibilitas yang tidak dimiliki di tahap operasional konkret. Kemampuan berpikir abstrak juga memiliki implikasi emosional. Sebelumnya, seorang anak dapat mencintai orang tua dan membenci teman sekelas. Sekarang, si remaja “dapat mencintai kebebasan dan membenci eksploitasi, kemungkinan dan cita-cita yang menarik bagi pikiran dan perasaan” H. Ginsburg & Opper, 1979. hlm. 201 dalam Thahir, 2018, hlm. 151. Personal Fable Salah satu bagian perkembangan kognitif masa kanakkanak yang belum sepenuhnya ditinggalkan oleh remaja adalah kecenderungan cara berpikir egosentrisme. Elkind dalam BeythMarom et al., 1993; dalam Papalia & Olds, 2001 dalam Thahir, 2018, hlm. 151 mengungkapkan bahwa salah satu bentuk cara berpikir egosentrisme yang dikenal dengan istilah personal fable. Personal fable adalah keyakinan remaja bahwa diri mereka unik dan tidak terpengaruh oleh hukum alam. Kepercayaan egosentrik ini mendorong perilaku merusak diri self-destructive oleh remaja yang berpikir bahwa diri mereka secara magis terlindung dari bahaya. Menurut Elkind pemikiran yang belum matang pada diri remaja dapat dimanifestasikan ke dalam 6 karakteristik, yaitu Idealisme dan Kekritisan, Argumentivitas, Ragu-ragu, Sikap Hipokritis, Kesadaran diri, Kekhususan dan Ketangguhan. Perkembangan Bahasa, saat usia 16 sampai 18 tahun, umumnya remaja mengenal sekitar kata. Pada masa ini, mereka semakin sadar akan kata-kata sebagai sebuah simbol dengan berbagai macam makna; mereka lebih suka menggunakan ironi, humor, permainan kata, dan metafora Owens, 1996 dalam Thahir, 2018, hlm. 151. Perkembangan Psikososial Remaja Menurut Erikson 1968, tugas utama masa remaja adalah memecahkan krisis identitas vs kebingungan identitas identity vs identity confution, untuk dapat menjadi orang dewasa unik dengan pemahaman diri yang utuh dan memahami peran nilai dalam masyarakat. “Krisis Identitas” ini jarang teratasi pada masa remaja; Identitas melawan kebingungan identitas merupakan tahap pertama perkembangan psikososial, di mana remaja berusaha mengembangkan perasaan akan eksistensi diri yang koheren, termasuk perannya dalam masyarakat. Merujuk kepada Erikson, remaja tidak membentuk identitas mereka dengan meniru orang lain, melainkan dengan memodifikasi dan menyintesis identifikasi lebih awal ke dalam “struktur psikologi baru yang lebih besar” Kroger, 1993, hlm. 3. Identitas terbentuk ketika remaja berhasil memecahkan tiga masalah utama; pilihan pekerjaan, adopsi nilai yang diyakini dan dijalani, dan perkembangan identitas seksual yang memuaskan. Pencapaian Identitas Marcia dalam Thahir, 2018, hlm. 154 menemukan empat tipe status identitas identity achievement pencapaian identitas, foreclosure penutupan, moratorium penundaan, dan identity idufusion difusi identitas. Perbedaan keempat kategori ini terdapat pada ada atau tidaknya krisis dan komitmen. Marcia mendefinisikan krisis sebagai periode pembuatan keputusan yang disadari, dan komitmen sebagai investasi persoalan dalam pekerjaan atau sistem keyakinan ideologi. Berdasarkan riset Marcia, terdapat empat kategori status identitas, yaitu Identity Achievement krisis yang mengarah kepada komitmen. Menurut Marcia pencapaian identitas ditandai dengan komitmen untuk memilih menjadikannya sebuah krisis, periode yang dihabiskan untuk mencari alternatif. Foreclosure komitmen tanpa krisis, di mana seseorang tidak menghabiskan banyak waktu mempertimbangkan berbagai alternatif tidak berada dalam krisis dan melaksanakan rencana yang disiapkan orang lain untuk dirinya. Moratorium krisis tanpa komitmen, di mana seseorang sedang mempertimbangkan berbagai alternatif dalam krisis dan tampaknya mengarah kepada komitmen. Identity Diffusion tidak ada komitmen, tidak ada krisis, ditandai dengan ketiadaan komitmen dan kurangnya pertimbangan serius terhadap berbagai alternatif yang tersedia. Perkembangan Emosi Remaja Akibat langsung dari perubahan fisik dan hormonal adalah perubahan dalam aspek emosionalitas pada remaja sebagai akibat dari perubahan fisik dan hormonal, dan juga pengaruh lingkungan yang terkait dengan perubahan badaniah tersebut. Hormonal menyebabkan perubahan seksual dan menimbulkan dorongan-dorongan dan perasaan-perasaan baru. Keseimbangan hormonal yang baru menyebabkan individu merasakan hal-hal yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Keterbatasannya untuk secara kognitif mengolah perubahan-perubahan baru tersebut bisa membawa perubahan besar dalam fluktuasi emosinya Ajhuri, 2019, hlm. 126. Dikombinasikan dengan pengaruh-pengaruh sosial yang juga senantiasa berubah, seperti tekanan dari teman sebaya, media massa, dan minat pada seks lain, remaja menjadi lebih terorientasi secara seksual. Ini semua menuntut kemampuan pengendalian dan pengaturan baru atas perilakunya. Referensi Ajhuri, 2019. Psikologi perkembangan pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Yogyakarta Penebar Media Pustaka. Masykuroh, K., Dewi, C., Heriyani, E., Widiastuti, 2021. Modul psikologi perkembangan. Jakarta Uhamka. Thahir, A. 2018. Psikologi perkembangan. Lampung Aura Publishing.
BagaimanaAnda tahu bahwa Anda telah memasuki masa pubertas? Tanda-tanda pertama pubertas muncul pada waktu yang berbeda untuk orang yang berbeda. Anak laki-laki mungkin menyadari dia mencapai pubertas ketika dia mulai perlu mencukur. Seorang gadis, di sisi lain, mulai mendapatkan periode menstruasi selama masa pubertas. Pubertas dan Remaja Pubertas adalah tahap kehidupan ketika seorang anak
Jakarta - Masa remaja adalah masa yang galau, labil ataupun alay. Ada begitu banyak istilah-istilah aneh yang disematkan untuk para remaja yang sedang dalam masa pencarian jati diri. Di dalam otak dan kepalanya, para remaja ini mengalami beberapa perubahan yang perlu ini dapat menjelaskan perilaku remaja yang acapkali penuh drama, tak rasional dan agresif tanpa alasan yang jelas. Di sisi lain, para remaja ini juga memiliki kebutuhan yang besar akan kebebasan dan kasih sayang. Memang setelah bayi, pertumbuhan otak yang paling drastis terjadi pada masa dilansir LiveScience, Rabu 3/10/2012, berikut adalah 10 perubahan yang terjadi pada otak para remaja 1. Otak Sedang Dalam Tahap PerkembanganUsia remaja kebanyakan ditentukan pada rentang usia antara 11 - 19 tahun. Masa-masa ini dianggap sebagai masa kritis pembangunan. Ketika melalui masa pertumbuhan ini, ketrampilan kognitif dan kemampuan baru akan muncul."Otak terus berubah sepanjang waktu, tetapi ada lompatan besar dalam perkembangannya ketika memasuki masa remaja. orangtua harus memahami bahwa meskipun anaknya tumbuh besar, pada tahap ini remaja masih berada dalam masa perkembangan yang akan mempengaruhi kehidupannya selanjutnya," kata Sara Johnson, asisten profesor di Sekolah Johns Hopkins Bloomberg of Public Otak Mulai MekarPada bayi, otak mengalami pertumbuhan koneksi yang amat besar. Namun ketika memasuki usia 3 tahun, beberapa sambungan tersebut kemudian dipangkas agar lebih lebih temuan yang diterbitkan jurnal Nature Neuroscience menegaskan bahwa ledakan pertumbuhan saraf terjadi untuk kedua kalinya tepat menjelang pubertas. Puncaknya adalah saat usia sekitar 11 tahun untuk anak perempuan dan 12 tahun untuk anak laki-laki. Perkembangan ini diperkirakan terus berlanjut hingga usia 25 tahun. Beberapa perubahan kecil juga tetap berlangsung seumur Memiliki Kemampuan Berpikir yang BaruKarena meningkatnya sambungan saraf, otak remaja jadi lebih efektif dalam mengolah informasi. Remaja mulai memiliki kemampuan komputasi dan belajar mengambil keputusan layaknya orang remaja masih terlalu dipengaruhi oleh emosi karena otaknya lebih mengandalkan sistem limbik yang mengedepankan emosi ketimbang korteks prefrontal yang mengolah informasi secara Rewel Kepada OrangtuaRemaja berada di tengah kesenangan memperoleh keterampilan baru yang luar biasa, terutama yang berkaitan dengan perilaku sosial dan pemikiran abstrak. Tapi karena belum pandai menggunakan, remaja harus melakukan percobaan. Terkadang orangtuanya sendiri dijadikan sebagai kelinci remaja melihat konflik sebagai sarana untuk mengekspresikan diri dan mengalami kesulitan untuk berfokus pada hal-hal abstrak atau memahami sudut pandang orang lain. Pada dasarnya remaja masih membutuhkan orangtuanya dengan kematangan emosional agar membantunya tetap Gejolak Emosi yang IntensMasa pubertas merupakan awal dari perubahan besar dalam sistem limbik, yaitu bagian otak yang tidak hanya membantu mengatur detak jantung dan kadar gula darah, tetapi juga penting untuk membentuk memori dan emosi. Selama masa remaja, sistem limbik lebih banyak mendominasi dibandingkan korteks prefrontal yang berhubungan dengan kemampuan perencanaan, pengendalian dorongan dan daya nalar yang lebih dengan perubahan hormonal, dampak dominasi sistem limbik ini membuat emosi yang dialami terasa lebih intens, misalnya kemarahan, ketakutan, agresi, kegembiraan dan daya tarik Sangat Memperhatikan Kata TemanKarena remaja mulai mampu berpikir abstrak, kecemasan sosialnya pun meningkat. Demikian menurut penelitian yang dimuat jurnal Annals of New York Academy of Sciences. Penalaran yang abstrak memungkinkan remaja memperhatikan bagaimanakah dirinya dilihat oleh orang dapat menggunakan keterampilan baru untuk memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentang dirinya. Itulah mengapa remaja sangat mendengarkan pendapat temannya. Namun di sisi lain, teman juga membantu para remaja mempelajari keterampilan baru seperti negosiasi, kompromi dan perencanaan Tak Pandai Mengukur RisikoKewaspadaan remaja bisa dibilang lambat bergarak karena dominasi sistem limbik yang mengedepankan emosi. Akibatnya remaja memiliki toleransi risiko yang lebih tinggi dibanding orang dewasa. Secara keseluruhan, perubahan ini dapat membuat remaja rentan terlibat perilaku berisiko seperti mencoba narkoba, terlibat perkelahian atau perilaku lain yang tidak Membutuhkan Figur OrangtuaSebuah survei terhadap remaja mengungkapkan bahwa 84 persen remaja memikirkan ibunya dan 89 persen memikirkan ayahnya. Lebih dari tiga perempat remaja suka menghabiskan waktu bersama orangtuanya. Sebanyak 79 persen senang bercengkrama dengan ibu dan 76 persen dengan masih membutuhkan orangtuanya untuk mempelajari bagaimanakah hidup mandiri dan menyiapkan diri untuk membentuk rumah tangganya Butuh Tidur Lebih BanyakMitosnya adalah remaja lebih banyak membutuhklan waktu tidur ketimbang saat masih kanak-kanak. Namun sebenarnya kebanyakan masalah tidur yang dialami remaja adalah pergeseran ritme sirkadian selama masa remaja. Remaja cenderung bangun siang namun terjaga sampai larut banyaknya kegiatan, banyak remaja akhirnya sampai kurang tidur. Akibatnya dapat memperburuk pengambilan keputusan. Tidur yang cukup dapat membantu otak remaja bekerja lebih NarsisPerubahan hormon saat pubertas berdampak besar bagi otak, salah satunya adalah memacu reseptor oksitosin diproduksi lebih banyak. Oksitosin meningkatkan kepekaan sistem limbik dan berkaitan dengan perasaan kesadaran diri, sehingga membuat remaja merasa seolah-olah ada orang yang mengawasiHal ini mungkin membuat remaja jadi tampak egois. Di sisi lain, perubahan hormon dalam otak remaja ini juga dapat membuat remaja menjadi lebih idealis. Sampai otaknya berkembang untuk menghadapi isu-isu yang bersifat abu-abu, remaja cenderung berpikir secara sepihak. pah/ir

Tiaporang yang memasuki masa remaja akan mengalami perubahan dalam daya pikir, yang mana sifat kekanak-kanakannya akan hilang dan berubah menjadi manusia yang berpikir secara rasional. Dalam fase ini, seseorang akan mulai memikirkan atau sekedar merencanakan masa depan untuk dirinya sendiri.

PerkembanganAnak Usia 12-14 Tahun. Perkembangan psikologi anak yang perlu diperhatikan oleh para orang tua yaitu saat anak memasuki usia 12-14 tahun. Seperti yang diketahui, seiring beranjak nya usia, anak-anak mulai memasuki masa remaja dan mereka cenderung menginginkan independensi. .
  • j802zrshw4.pages.dev/91
  • j802zrshw4.pages.dev/658
  • j802zrshw4.pages.dev/692
  • j802zrshw4.pages.dev/195
  • j802zrshw4.pages.dev/328
  • j802zrshw4.pages.dev/846
  • j802zrshw4.pages.dev/968
  • j802zrshw4.pages.dev/232
  • j802zrshw4.pages.dev/170
  • j802zrshw4.pages.dev/71
  • j802zrshw4.pages.dev/614
  • j802zrshw4.pages.dev/196
  • j802zrshw4.pages.dev/741
  • j802zrshw4.pages.dev/93
  • j802zrshw4.pages.dev/817
  • orang yang memasuki masa remaja mulai berpikir untuk